BLITAR - Wakil Bupati Blitar, Rahmad Santoso bersama Komisi III DPRD Kabupaten Blitar meninjau peternakan sapi yang dikelola oleh PT.Greenfields di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Kamis (29/07/2021).
Di lapangan Rahmad Santoso mengetahui hal yang sebenarnya, akibat kurang tertatanya sistem pembuangan limbah Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) membuat pencemaran lingkungan yang luar biasa, beberapa aliran sungai disekitar peternakan.
Hasil sidak memukan saluran pembuangan limbah tersembunyi PT. Greenfields, yang langsung dibuang ke Sungai Genjong di Dusun Tlogosari, Desa Sumberurip, yang berada di Wilayah Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
“Seperti diketahui sendiri oleh rekan-rekan media saksikan sendiri, ternyata tidak ada tempat pengolahan limbah disini. Kotoran sapi dibuang semaunya oleh PT. Greenfields, ” jelas Rahmad.
Dalam pelusuran ke tempat yang katanya ada sarana Instalasi Pembuangan Limbah Wakil Bupati sempat terjerembab di kubangan kotoran sapi, dengan insiden ini orang nomor 2 kesal dengan ulah pengelola peternakan sapi PT Greenfields, selanjutnya Rahmad Santoso mengecam PT. Greenfields di Kabupaten Blitar.
Baca juga:
Jambi Usulkan 3 Proyek Strategis ke Bappenas
|
“Kita sampai kecebur sungai tletong, kalau keputusan saya ini harus ditutup, limbah langsung dibuang ke sungai, ” tandasnya.
Sementara itu Panoto Sekertaris Komisi III DPRD Kabupaten Blitar mendampingi Wakil Bupati Rahmad Santoso menegaskan, selama ini apa yang dilakukan pengelola PT Greenfield tidak seperti yang disampaikan saat hearing dengan komisi III. Expektasinya bahwa PT Greenfields akan membuat legun ternyata tidak ada.
"Limbah kotoran sapi tidak menggunakan sistem buka tutup lubang atau membuat legun. Faktanya itu tidak dilakukan, kotoran sapi hanya dibuang ke lekukan antara perbukitan, sehingga kotoran sapi tetap meluber ke sungai bila sudah penuh, terlebih saat musim hujan dan mencemari lingkungan, " katanya.
Dirinya juga menjelaskan, melihat kondisi seperti ini kami akan menindaklanjuti serius membahas temuan ini dan segera melakukan rapat kusus. Bila semua tidak memenuhi ketentuan sesuai aturan, maka rekomendasinya adalah di tutup.
Ada yang menarik dalam sidak kali ini, akibat medan yang terjal dan sulit sejumlah awak media sampai kehilangan jejak Wabub dan rombongan. Bahkan Mobil Satpol PP dan Mobil Wabub harus menjemput rombongan yang jaraknya sangat jauh dari lokasi pertama.
"Baru kali ini ada pemimpin yang sidak sampai kesini, walaupun medannya susah. Hebat Pak Wabub, " teriak salah satu (***)