BLITAR - Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) pada 26 Juni yang tetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1988 merupakan wujud keprihatinan masyarakat dunia dengan penggunaan obat-obatan berbahaya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Blitar, Ahmad Syariful Anwar mengungkapkan pentingnya peran pelajar dalam mencegah penggunaan narkoba, utamanya dalam lingkup remaja.
“Sebagai kaum terpelajar, kita harus mengedukasi remaja lainnya soal bahaya narkoba. Dengan ini minimal dapat memberikan wawasan terkait bahaya penggunaannya, ” ungkapnya kepada media, Sabtu (26/06/2021).
Menurut Syariful, memberikan wawasan terkait bahaya penggunaan narkoba sangatlah penting. Sebab, pintu masuk narkoba kerapkali diawali dengan hal-hal yang semacamnya, seperti minuman alkohol.
Belajar dari hal tersebut, PC IPNU-IPPNU Kabupaten Blitar membentuk tim kecil, yaitu Duta Anti Narkoba. Tugasnya ialah untuk melakukan sosialisasi bahaya penggunaan narkoba di setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Blitar.
“Alhamdulillah, saat ini sosialisasi anti narkoba telah masif dilakukan oleh Duta Anti Narkoba di setiap kecamatan se-Kabupaten Blitar, ” jelas Syariful.
Dikatakannya, bahwa Duta Anti Narkoba tersebut berinisiatif untuk melakukan roadshow ke setiap ranting untuk sosialisasi anti narkoba. Bahkan mereka juga akan memanfaatkan adanya bulan pengkaderan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) untuk menambahkan materi tentang Anti Narkoba.
“Banyak dari mereka yang memanfaatkan kaderisasi Makesta untuk memberikan materi tambahan terkait bahaya penggunanaan Narkoba atau Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), ” terangnya.
Dalam momentum Hari Anti Narkoba ini, PC IPNU-IPPNU Kabupaten Blitar berharap jangan sampai ada yang terjerat dan terjerumus dalam bahaya narkoba, sebab sekali terkontaminasi maka akan sulit untuk mengobatinya.
“Maka dari itu, kita edukasi orang-orang di sekitar kita agar tidak terjerumus dalam bahaya narkoba, ” tandasnya. (***)