BLITAR - Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar menerima audience Himpunan Mahasiwa Indonesia Selasa (03/08/2021). Aksi Mahasiswa Islam Kabupaten Blitar dilakukan 12 orang yang dipimpin, Rio Adi Saputra selaku Koordinator Lapangan dan Ketua Umum HMI Blitar, Wempy Apriani Listanto.
Ketua HMI Blitar Wempi Aprian Listanto menyampaikan, Pandemi COVID-19 perlu disikapi oleh setiap individu di tanah air. Penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 masih terus terjadi, dan di Kabupaten Blitar kasusnya masih tinggi. Untuk itu dengan adanya PPKM berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Terimakasih saya ucapkan, kepada bapak Medi yang telah menerima audience hari ini. Adanya PPKM mengakibatkan menurunnya perekonomian masyarakat bagaimana peran pemerintah?. Lalu beredar isu jika ada pasien yang di rawat di rumah sakit akan di Covidkan. Isu tersebut mengakibatkan banyak masyarakat yang takut untuk berobat ke rumah sakit. Bagaimana peran anggota dewan dalam menyikapi dampak Covid sekarang?, " kata Ketua HMI.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Medi Wibawa menyampaikan bantuan pemerintah untuk masyarakat yang terdampak Covid 19 terus disalurkan. Diharapkan dengan adanya bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat.
Selain itu kata Medi, DPRD Kabupaten Blitar juga terus memantau kesiapan rumah sakit terkait sarana prasarana dalam menangani pasien Covid dan ketersediaan oksigen yang langka.
Medi juga menjelaskan, terkait keluhan masyarakat yang disampaikan ke pihaknya soal masyarakat takut ke Rumah Sakit, karena kalau sakit ke Rumah Sakit pasti meninggal.
“Begini, saya itu setiap hari di telpon, di watshap oleh masyarakat untuk minta bantuan di carikan Rumah Sakit, minta dicarikan oksigen. Nah, masalahnya masyarakat ke Rumah Sakit sudah kondisi parah, " jelas Medi.
Ia juga menambahkan, pentingnya solidaritas dan gotong royong masyarakat di tengah krisis COVID-19. Saling membantu merupakan bagian dari kearifan lokal yang dimililki Bangsa Indonesia. Solidaritas dalam bentuk apa pun dapat disumbangkan kepada mereka yang terimbas dampak penyebaran virus ini.
Kepada para milenial agar bergotong royong untuk mematuhi protokol kesehatan dan ikut menyadarkan masyarakat dalam menerapkan prokes.
“Covid 19 adalah bukan hal yang main-main. Kita tahu, tantangan kita sekarang adalah bagaimana mengurangi penyebaran Covid 19. Saya juga terus memantau ketersediaan ruang rawat inap pasien dan ketersediaan oksigen di rumah sakit, " paparnya.
Politisi PAN ini berharap, sebagai masyarakat Indonesia harus menjunjung tinggi nilai budaya semangat gotong royong, rasa peduli sesama masyarakat. Jika ada yang isolasi mandiri tetangga sekitar akan saling gotong royong membantu kebutuhan. (***)