BLITAR - Bupati Blitar Rini Syarifah melaunching program penanggulangan kemiskinan melalui program Anti Poverty Program (APP) Pelatihan Kewirausahaan dan Jalin Kemitraan Pertanian/Peternakan/ Perikanan Non Mainstream atau Pejantan Anom di Balai Desa Ponggok, Kecamatan Ponggok, Rabu (27/10/2021).
Launching ditandai penandatangan MoU antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar dengan calon mitra usaha dan penandatanganan PKS antara penerima manfaat program dengan calon mitra usaha.
Program APP Pejantan Anom merupakan pemberian pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat yang kurang mampu berdasarkan DTKS 2020 yang terpilih berdasarkan assessment. Mak Rini mengatakan yang mengikuti program APP Pejantan Anom diberikan bantuan sarana prasarana, mendapat pendampingan, monitoring dan evaluasi.
“Jadi, penerima program dicarikan mitra usaha yang siap bekerjasama kontraktual baik dari sisi pendampingan maupun pemasaran, ” papanya kepada awak media.
Baca juga:
Kabupaten Kota Didorong Ikuti TPID Award
|
Sasaran penerima manfaat program yaitu memberikan prioritas kepada Rumah Tangga Miskin yang memenuhi salah satu dari lima kategori diantaranya warga miskin Kepala Rumah Tangga perempuan, warga miskin penyandang disabilitas, warga miskin yang merawat anggota keluarga difabel/ODGJ/sakit keras, warga miskin lansia pedagang keliling dan warga miskin pekerja dengan resiko tinggi.
“Upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di daerah, Pemerintah Pusat telah memberi arahan agar dilakukan langkah-langkah koordinasi secara terpadu, lintas pelaku dalam penyiapan, perumusan dan penyelenggaraan kebijakan penanggulangan kemiskinan, ” ulas Bupati.
Lanjutnta, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di daerah, pemerintah pusat telah memberikan arahan agar di lakukan langkah koordinasi secara terpadu dengan lintas pelaku dalam penyiapan perumusan dan penyelenggaraan kebijakan itu sendiri. Sedangkan program APP Pejantan Anom ini adalah upaya kami dari Pemkab Blitar untuk pemulihan ketahanan ekonomi masyarakat selama menghadapi pandemi Covid-19.
"Penerima manfaat dilatih untuk budidaya jangkrik, maggot, cacing dan budidaya labu siam, karena, budidaya tersebut telah berkembang pesat selama 10 tahun terakhir ini. Kepada penerima manfaat yang mendapat program ini benar-benar diterapkan setelah pelatihan ini, ” tandasnya.
Mak Rini menghimbau kepada masyarakat yang mengikuti pelatihan ini agar terus bersemangat, Sehingga pemberdayaan masyarakat melalui program APP ini dapat bermanfaat dan memberikan nilai tambah ekonomi keluarga. (Kmf/tn)