BLITAR - Ahmad Arda Billy (Gus Billy) Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum , Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum manfaatkan daun pisang untuk makanan Kambing. Dari 200 tanaman pohon pisang ini, dirinya mampu mengurangi biaya pakan kambing sekitar lima puluh persen.
"Dulu satu Kambing menghabiskan 6 ons makanan konsentrat, setelah mengolah daun pisang, saya bisa menghemat lima puluh persen konsentrat. Rata-rata berat 15 kilo gram kambing 1 hari habis 6 ons konsentrat, tapi sekarang 3 ons konsentrat untuk satu kambing karena ditambah daun pisang, " paparnya, Senin (14/06/2021).
Pada mulanya sekitar 1 tahun yang lalu, Ponpes Bahrul Ulum bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Bakti, Desa Pojok untuk menanam pohon pisang ambon dengan sistem bagi hasil. Satu bulan yang lalu kebetulan dirinya melihat pohon pisang yang daunnya akan mengering, lalu ia mencoba membersihkannya dan mencoba menggiling pelepah pisang menjadi kecil-kecil untuk makanan Kambing.
"Pelepah pisang itu coba saya giling dan diberikan kepada kambing, ternyata suka. Mulai saat itu dengan uji coba beberapa kali diberi tambaha makanan dari daun pisang yang sudang digiling, ternyata kambingnya tambah gemuk dan sehat, " jelas Gus Billy.
Sementara itu menurut Kepala Desa Pojok, Tarwiyah mengapresiasi setinggi-tingginya kepada BUMDes Karya Bakti yang bekerja sama dengan Ponpes Bahrul Ulum menanam pohon pisang ambon. Hal ini untuk melatih kemandirian dan pemberdayaan santri menuju santri mandiri.
"Dengan pendidikan kewirausahaan diharapkan dapat mencetak lulusan santri yang memiliki keahlian, pengetahuan dan kreativitas. Penekanan pendidikan kewirausahaan perlu diarahkan pada praktik di lapangan yang disesuaikan dengan minat dan usaha yang akan mereka geluti nanti setelah lulus dari pesantren, ” ucap Kepala Desa Pojok.
Disaat yang sama, Ketua Bumdes Karya Bakti, Muhamad Iskandar menjelaskan, kerjasama antara Ponpes Gus Billy dan BUMDes Pojok bisa dinikmati hasilnya. Apalagi sebentar lagi panen raya pisang ambon dan ada inovasi daun pisang bisa dibuat makanan kambing.
"Hal ini baik untuk menjadi percontohan BUMDes di desa yang lain. Bahwa setiap desa harus bisa berenovasi menggali potensi yang ada, " ujar Iskandar yang juga Ketua Perserikatan Bumdes Indonesia (PBI).
M. Iskandar berharap, Kabupaten Blitar ini banyak potensi desa yang harus dikembangkan. PBI siap membantu dan bertukar informasi dengan BUMDes seluruh Kabupaten Blitar, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (***)