Sumartono
Sumartono
  • Jan 25, 2021
  • 276

Keluh Kesah Pedagang Kaki Lima Akibat PPKM

Keluh Kesah Pedagang Kaki Lima Akibat PPKM
Satgas Covid-19 saat merasia pedagang kakilima di seputaran Kanigoro (ist)

BLITAR - Dampak Aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait pemberlakuan jam malam sangat dirasakan akibatnya oleh pedagang kakilima yang biasa mangkal diseputaran kantor Bupati Blitar di Kanigoro dan di jalan raya Wlingi.

Sejak diberlakukan jam malam mereka tidak bisa berjualan dengan maksimal, sehingga barang daganganya sering masih banyak dan terus merugi.

Dari informasi, PPKM di Kabupaten Blitar bakal diperpanjang 14 hari lagi, mulai 26 Januari hingga 8 Febuari 2021. Sehingga hal itu bisa menambah derita panjang pedagang kaki lima tersebut.

"Iya mas, kita mulai persiapan pukul 17.00 Wib, sementara jam 20.00 Wib kita sudah di razia untuk tutup. Kalau begini terus kita makan apa mas, aku aja belum. Kan biasanya ramainya jam 21.00 ke atas, " kata Dian, salah satu pedagang yang biasa mangkal di depan kantor Bupati Blitar, di Kanigoro Minggu (24/1/2021) malam kemarin.

Disisi lain, kata Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 kabupaten Blitar Rijanto melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Achmad Cholik, langkah tersebut diambil Satgas Penanggulangan Covid-19 untuk mencegah lonjakan kasus virus corona yang sampai sekarang berada di level zona merah.

Selain itu menurutnya, ini juga tindaklanjut dari intruksi presiden melalui Menteri Koordinator bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, hasil dari rapat kabinet yang digelar pada Kamis 21 Januari 2021 kemarin di Istana Keprisidenan.

"Namun begitu, untuk memberlakukan perpanjangan PPKM Jawa-Bali masih belum ada keputusan resmi. Sementara perpanjangan PPKM di kabupaten Blitar masih menunggu Keputusan Gubernur, " pungkasnya saat di hubungi awak media, Senin (25/1/2020) melalui media washapp.

Sementara menurut Mario Budi selaku pemerhati ekonomi menuturkan, persolaannya apakah penutupan jalan dan pemberlakuan jam malam dapat menghentikan penyebaran covid-19. 

Namun yang jelas penutupan jalan mengakibatkan hancurnya perekenomian khususnya kaum pedagang. Untuk itu, dia berharap ada langkah-langkah konkrit bagi semua pihak yang kebijakannya dan tepat sasaran.

"Sehingga ekonomi tetap jalan. Sedangkan pencegahanya berjalan optimal, " tutupnya Budi. (tn) 

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU